Minggu, 20 November 2016

Lelah

Lelah, ku lelah.
Aku lelah dengan semua sandiwara yang terjadi.
Aku lelah menjadi seseorang yang bukan diriku.
Aku lelah mengalah agar kudapat terlihat, dan dapat dihargai.
Setiap manusia memiliki titik puncak kesabarannya, kau tau?

Ya, setiap manusia mempunyai titik puncak kesabarannya, dan disinilah aku berdiri.
Aku tau, aku terlalu dini tuk berkata lelah.
Tuk mengatakan bahwa dunia telalu jahat untukku.

Kau dan aku berbeda, kita tak sama. Jangan memaksakan apa yang tidak seharusnya dipaksakan.
Aku tau, kau lebih dan lebih segalanya dariku.
Aku sadar, Aku hanya secuil debu yang tertiup oleh anginmu.
Namun, kau tau? Tuhan menciptakanku sebagai manusia bukan untuk dijadikan bahan leluconmu.
Bukan sebagai orang yang bisa kau permalukan.
Bukan sebagai orang yang bisa kau injak, kau hina dan kau caci maki.
Dan juga bukan orang yang bisa kau rendahkan atas kelebihanmu.
Aku disini, sama seperti kau.
Aku diciptakan untuk hidup didunia layaknya manusia, merakasan namanya dihargai, dikasihi, dicintai dan mengabdi pada tuhan yang telah memberikan ku anugrah hidup.
Tak bisakah mengerti, lelah sudah aku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar